Tim Khusus Kemendikbud Akan Turun Untuk Memberi Santunan Ke Sekolah Yang Terkena Efek Tragedi Kabut Asap
Salam Sapa kami kepada seluruh guru di Indonesia, musim kemarau berkepanjangan menimpa sebagian dari wilayah Indonesi Seperti Sumatera dan Wilayah lainnya. Akibatnya kebakaran hutan disana-sini tidak sanggup di atasi lagi dan terjadilah kabut asap di aneka macam wilayah di Indonesia. Kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan khususnya anak-anak sekolah, maka sebagian wilayah di Indonesia sudah mulai meliburkan sekolah-sekolah untuk mengurangi dampak negatif bagi kesehatan anak.
Kemdikbud memberikan respon terhadap permasalahan wilayah yang mengalami insiden kabut asap ini. berikut ulasan beritanya: Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengarahkan para kepala dinas pendidikan (kadisdik) kabupaten, kota di seluruh Provinsi Sumatera Selatan untuk meliburkan kegiatan berguru mengajar bagi wilayah yang terkena dampak insiden dengan kategori membahayakan kesehatan. Keputusan meliburkan itu sebagai antisipasi terhadap dampak insiden kabut asap yang sanggup mengganggu keselamatan dan kesehatan anak-anak.
Selama sekolah diliburkan, Mendikbud berpesan semoga para guru sanggup memberikan peran sanggup bangun diatas kaki sendiri untuk sanggup dikerjakan di rumah. "Kami titipkan untuk sekolah sanggup berikan peran sehingga sanggup berguru sanggup bangun diatas kaki sendiri di rumah,"
Tugas sanggup bangun diatas kaki sendiri itu pun sebagai pengganti jam berguru yang seharusnya berlangsung di sekolah. Tidak hanya itu, kata Mendikbud, terdapat layanan kegiatan mendidik yang disajikan melalui TV Edukasi, dan media berguru berjaringan, yaitu belajar.kemdikbud.go.id.
"Kami (Kemendikbud) berupaya semoga selama diliburkan, para siswa sanggup memanfaatkan waktu gunakan kedua media yakni tv, dan online," ujar Mendikbud. Guna mengejar ketertinggalan materi pelajaran, Mendikbud meminta untuk mencicil proses berguru mengajar dengan tenggat waktu bulan November.
"Tidak usah mengejar ketertinggalan dengan mengebut, sebab yakni punya waktu mengejar ketertinggalan sampai November, jangan jadi terbeban si anak," tegasnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menambahkan telah mengirimkan tim khusus Kemendikbud untuk memberikan kontribusi bagi para peserta didik dan guru yang terkena dampak insiden kabut asap di Sumsel.
"Kami sudah menugaskan tim khusus ke Pekanbaru melalui Padang, dan tim ini sudah berkoordinasi dengan disdik provinsi dan kabupaten kota untuk membahas kebijakan bagi sekolah yang terkena dampak kabut asap,” tutur Hamid.
Terhadap ketertinggalan materi belajar, Dirjen Hamid memberikan untuk meminta Disdik Provinsi Sumsel untuk menambah jam berguru bagi semua sekolah yang tertinggal proses berguru mengajar. "Jam berguru efektif pertahun itu sekitar 1.000 untuk Sekolah Menengah Pertama sedangkan Sekolah Menengah Atas itu 1.200 jam pertahun, jadi kami berikan kepada dinas atau pemda untuk tentukan sesuai pengaturan jam masuk sekolah selama setahun itu, apa lima hari masuk sekolah atau enam hari masuk sekolah," ujar Hamid
Data Kadisdik Provinsi Sumsel mengungkapkan sebanyak enam kabupaten/kota yang terkena dampak kabut asap yang melampai batas kewajaran, yakni Palembang, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin dan sebagian wilayah Muara Enim. Sedangkan, sebanyak 11 kabupaten/kota berada di dalam kondisi yang normal dan wajar, yakni Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Prabumulih, PALI, Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang, Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Muratara
(sumber; Kemdikbud.go.id)
Belum ada Komentar untuk "Tim Khusus Kemendikbud Akan Turun Untuk Memberi Santunan Ke Sekolah Yang Terkena Efek Tragedi Kabut Asap"
Posting Komentar