Arti 6C Pada Pembuatan Soal Dan Perangkat K13



Istilah 6C pada pembuatan soal ataupun dalam penyusunan perangkat pembelajaran sering menjadi bahan perbincangan bagi banyak orang di kalangan guru. Baik dalam menyusun soal-soal ulangan ataupun soal USBN istilah 6C sangat penting karena soal yang di buat harus memuat 6C tersebut.

Nah yang menjadi pertanyaan apa sih 6C tersebut dan apa kegunaannya dalam penyusunan soal-soal dalam mata pelajaran. Selain itu bagaimana pula cara menerapkan istilah 6C tersebut dalam menyusun soal-soal, baik soal latihan, ulangan atau USBN.


Oleh alasannya adalah itulah pada kesempatan ini saya akan membahas penjelasan mengenai apa itu istilah 6C dan bagaimana penerapannya dalam kita menyusun soal-soal di setiap mata pelajaran yang akan kita buat. Namun sebelum saya menjelaskan mengenai arti dari istilah 6C maka terlebih dahulu kita harus memahami tentang istilah Level Kognitif.

Mengapa kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu level kognitif, jawabannya adalah karena arti dari istilah 6C  tersebut berasal dari level kognitif yang merupakan penjabarab dari taksonomi bloom.
Taksonomi Bloom  Mengklasifikasikan tujuan pendidikan menjadi tiga ranah atau dimensi, adalah :

1.   Ranah kognitif,
Ranah kognitif adalah berkaitan dengan kognisi atau penalaran/ pemikiran atau intelegensi).

2.   Ranah Afektif,
 Ranah afektif adalah berkaitan dengan afeksi atau rasa.

3.   Ranah Psikomotorik.
Ranah psikomotorik berkaitan dengan psikomotor atau gerak jasmani yang terkait dengan jiwa.

Level kognitif merupakan tingkat kemampuan penerima didik secara individual maupun kelompok yang sanggup di jabarkan dalam tiga level kognitif, adalah :
1.   Pengetahuan dan pemahaman ( knowing )
2.   Penerapan ( applying )
3.   Penalaran ( reasoning )

Pada level yang ketiga adalah level kebijaksanaan kebijaksanaan di dalamnya sudah termasuk tingkat kognitif analisis, tingkat kognitif sintesis, dan tingkat kognitif evaluasi.
Pada aspek kognitif di kenal dengan istilah 6C, yang mana istilah 6C tersebut terdiri dari C1, C2, C3, C4, C5, dan C6. Ke enam aspek tersebut diartikan sebagai berikut :

C1 = Mengingat,
C2 = Memahami,
C3 = Mengaplikasikan,
C4 = Menganalisis,
C5 = mengevaluasi,
C6 = Mencipta.

·         Pada C1 (mengingat) , di maksudkan sebagai mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh dari ingatan jangka panjang.

Adapun proses dalam Aspek C1 ini adalah :
Ø  Mengenali atau mengidentifikasi : Yang artinya bahwa Menemukan pengetahuan dari ingatan jangka panjang yang sesuai dengan bahan yang disajikan.
Ø  menemukan kembali : yang artinya Menemukan kekerabatan atau kaitan antara pengetahuan dari ingatan jangka Panjang.


·         Pada C2 (memahami), di maksudkan sebagai Membangun pengertian atau makna dari pesan berupa perintah atau instruksi, termasuk secara lisan, tertulis dan kekerabatan dengan bencana yang bahwasanya atau dalam bentuk gambar.

Adapun proses dalam Aspek C2 ini adalah :
Ø  Menafsirkan atau mengartikan/ menggambarkan ulang : mengubah dari satu bentuk gambaran ke bentuk lain .
Ø  Memberi pola (exampliying) atau mengilustrasikan : menemukan pola yang sesuai dan cocok atau mengilustrasikan suatu konsep .
Ø  Mengklasifikasi (Classifying) atau mengelompokkan : memilih konsep yang ada pada suatu bahan atau kategori .
Ø  Membandingkan (compairing) atau memetakan dan mencocokkan : mendeteksi atau mencari kesesuaian antara dua ide, objek dan hal-hal yang serupa .
Ø  Menjelaskan (explaining) atau membangun suatu model : membangun kekerabatan sebab-akibat dari suatu system.

·         Pada C3 (mengaplikasikan), di maksudkan sebagai menerapkan atau menggunakan suatu tata cara yang telah diberikan pada suatu keadaan.

Adapun proses dalam Aspek C3 ini adalah :
Ø  Menjalankan (executing) : menerapkan suatu cara yang telah dikenal untuk kiprah yang telah biasa .
Ø  Mengimplementasikan (implementing) : menggunakan cara yang telah ada untuk merampungkan kiprah yang belum dikenal sebelumnya .

·         Pada C4 (menganalisis), di maksudkan sebagai menetapkan suatu material ke dalam unsur-unsur pokok dan memilih bagaimana hubungan/kaitan dari satu unsur tersebut dengan unsur yang lain dan kedalam tujuan atau struktur umum dari suatu materi.

Adapun proses dalam Aspek C4 ini adalah :
Ø  Membedakan (diffrentiating) atau memilih : membedakan cuilan yang memiliki kekerabatan dengan cuilan yang tidak memiliki kekerabatan atau memisahkan cuilan yang penting dengan cuilan yang tidak penting dari bahan yang telah .
Ø  Mengorganisir (organizing) atau menemukan hubungan, mengintegrasi, garis besar, uraian dan menyusun secara struktur : memilih bagaimana suatu unsur  atau fungsi sesuai dengan strukturnya .

·         Pada C5 (mengevaluasi), di maksudkan sebagai membuat penilaian atau keputusan berdasarkan kriteria atau standar.

Adapun proses dalam Aspek C4 ini adalah :
Ø  Memeriksa (checking) atau mengkoordinasi, menemukan, mengawasi dan menguji : menemukan ketidaksesuaian atau kesalahan antara proses dan hasil; memilih bahwa proses dan hasil memiliki kesesuaian; mengawasi ketidakefektifan suatu cara dalam penerapan .
Ø  Mengritik (Critiquing) atau menetapkan : menemukan ketidaksesuaian antara hasil dan kriteria dari luar, memilih bahwa hasil sesuai atau tidak, menemukan kesalahan dari suatu cara yang menimbulkan suatu kasus .

·         Pada C6 (mencipta), di maksudkan sebagai mengambil semua unsur pokok untuk membuat sesuatu yang memiliki fungsi atau mengorganisasikan kembali element yang ada ke dalam stuktur atau pola yang baru.

Adapun proses dalam Aspek C6 ini adalah :
Ø  Merumuskan (generating) : membuat hipotesis atau dugaan sebagai alternatif berdasarkan kriteria yang ada .
Ø  Merencanakan (planning) atau mendesain : merencanakan cara untuk merampungkan kiprah .
Ø  Memproduksi (producing) : menemukan atau menghasilkan suatu produk .

Itulah penjelasan mengenai arti dari C6 yang sering di perdengarkan di kalangan pendidik terutama dalam membuat dan menyusun soal-soal dalam pembelajaran.
Dari ke enam aspek di atas mulai dari C1, C2, C3, C4, C5, dan C6 maka tingkat penerapan soal yang akan di berikan atau di buat oleh guru sanggup di sesuaikan dengan tingkatan yang ada pada ke enam aspek tersebut, sehingga soal yang akan di bentuk sudah memenuhi unsur 6C.

Semoga artikel penjelasan arti 6C pada pembuatan soal dan perangkat pembelajaran yang sanggup saya berikan pada kesempatan kali ini sanggup menjadi suatu teladan atau pedoman bagi bapak dan ibu guru dalam menyusun dan membuat soal-soal yang memenuhi unsur C1 hingga C6.

Demikianlah penjelasan mengenai ARTI 6C PADA PEMBUATAN SOAL DAN PERANGKAT K13 ini , supaya sanggup bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Belum ada Komentar untuk "Arti 6C Pada Pembuatan Soal Dan Perangkat K13"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel