Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza (3 Bait)
teks asli tahun 1928 |
- Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza (3 Bait) - Lagu Indonesia Raya secara utuh sebenarnya terdiri atas 3 (tiga) stanza atau 3 (tiga) bait. Namun lantaran kita terbiasa menyanyikan lagu kebangsaaan Indonesia Raya hanya 1 stanza, kemungkinan di antara kita banyak yang lupa atau malah tidak tahu sama sekali perihal stanza ke-2 dan stanza ke-3 dari lagu Indonesia Raya.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan penggunaannya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1958. Setiap orang yang hadir pada ketika Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.
Berikut ini 3 (tiga) stanza lagu kebangsaan Indonesia Raya:
Bait / Stanza I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah saya berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah negriku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrein
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Bait / Stanza II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah saya berdiri,
Untuk s’lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P’saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrein
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, negriku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Bait / Stanza III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah saya berdiri,
M’njaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang saya sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
Slamatlah rakyatnya,
Slamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Negrinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrein
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, negriku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Berikut ini ialah naskah asli lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolph Supratman yang dibuat pada tahun 1928 untuk Kongres Pemuda II di Batavia (Jakarta):
Bait / Stanza I
Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.
Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
“Indonesia Bersatoe”.
Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg’rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.
Bait / Stanza II
Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s’lama-lamanja.
Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
“Indonesia Bahagia”.
Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.
Bait / Stanza III
Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
“Indonesia Bersatoe”
S’lamatlah rajatnja,
S’lamatlah poet’ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg’rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.
Refrain untuk tiap bait ;
Indones’, Indones’,
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg’rikoe jang koetjinta.
Indones’, Indones’,
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja
Makna yang terkandung di dalam 3 stanza lagu Indonesia Raya:
Stanza 1 (pertama) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya menggaris bawahi kata “Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu”. Dalam kalimat ini terdapat makna penyemangat dan permintaan bagi Indonesia yang ketika itu belum merdeka. Selain itu, dalam stanza pertama juga terdapat kata “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya” yang sebelumnya “Bangunlah Badannya, Bangunlah Jiwanya”. Kedua frasa ini diubah posisinya atas perintah dari Ir Soekarno yang berpendapat, “Tak akan bangkit raga seseorang jikalau jiwanya tidak terlebih dahulu bangun. Hanya seorang budak yang badannya berdiri namun jiwanya tidak.”
Berlanjut ke stanza ke-2 (kedua) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya, dimana frasa yang ditekankan ialah “Marilah Kita Mendoa, Indonesia Bahagia.” Makna yang mendalam terkandung di dalam lirik di atas, dimana bermakna landasan spiritual dengan selalu mendoakan Indonesia yang bahagia. Maka lanjutan lirik berikutnya ialah “Sadarlah Budinya, Sadarlah Hatinya” yang bermakna masyarakat Indonesia yang senantiasa memiliki kebijaksanaan dan hati yang baik.
Dalam stanza 3 (tiga) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya, terdapat sumpah dan amanat agraria yang diselipkan di dalam lirik Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Sumpah setia terucap dalam lirik “Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi.” Sedangkan amanat agrarian terdapat dalam lirik yang berbunyi “Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya.” Makna agraria yang dimaksud dalam lirik ini tidak terbatas dengan tanahnya, namun seluruh yang terkandung dalam Indonesia, meliputi tanah, laut, hingga luar angkasanya. Untuk menekankan makna agrarian tersebut, maka ketika satu tahun umur Indonesia, pemerintah ketika itu sudah melakukan Revolusi Agraria.
Terkait lagu kebangsaan ini. Kemendikbud telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) perihal lagu 'Indonesia Raya' 3 stanza. Lagu tersebut wajib dinyanyikan ketika upacara di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Itu ia tadi artikel tentang Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza (3 Bait), semoga bermanfaat.
referensi:
kebudayaan.kemdikbud.go.id - Meresapi Makna Di Balik Lirik Lagu Indonesia Raya
news.detik.com - Siswa Wajib Nyanyikan Indonesia Raya 3 Stanza Saat Upacara Bendera
Belum ada Komentar untuk "Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza (3 Bait)"
Posting Komentar